top of page

Australia-Indonesia Museums (AIM) Project Returns in 2024!

Gambar penulisSEAMS

Museum Nasional Indonesia yang Direvitalisasi Kembali Dibuka dengan Pameran Baru yang Didukung oleh AIM Project

Jakarta, 15 Oktober 2024 - Setelah ditutup untuk perbaikan dan revitalisasi akibat kebakaran pada tahun 2023, Museum Nasional Indonesia (MNI) secara resmi dibuka kembali untuk umum pada tanggal 15 Oktober 2024. Museum yang telah direnovasi ini menampilkan alur cerita yang diperbarui, termasuk bagian baru tentang benda-benda yang dikumpulkan selama perang kolonial dan proses repatriasinya.


Di antara koleksi yang dipamerkan dalam pameran baru ini adalah Gayot Lombok, sebuah tandu dari Puri Cakranegara (Istana Kerajaan) di Lombok. Penelitian yang berkontribusi dalam tampilan baru ini diselesaikan dengan dukungan melalui proyek Australia Indonesia Museum (AIM), yang didukung oleh Australia-Indonesia Institute (AII) melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT).


Gayot Lombok adalah salah satu objek yang digunakan dalam Workshop Penilaian Signifikansi Koleksi Museum Menggunakan Metode Significance 2.0 pada tanggal 7-8 Agustus 2024. Workshop ini merupakan kolaborasi antara Indonesian Heritage Agency (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi), Deakin University, Western Australian Museum (WAM), dan Southeast Asia Museum Services (SEAMS).

Melalui workshop ini, para peserta diperkenalkan pada pendekatan Significance 2.0, yang membantu mereka menilai nilai sejarah, budaya, dan artistik setiap objek museum. Peserta ikut serta dalam sesi praktik langsung untuk menilai signifikansi beberapa koleksi Museum Nasional Indonesia menggunakan metode ini.


Rully Handiani (Kurator Koleksi Museum), Museum Nasional Indonesia, menyampaikan,

“Gayot atau tandu Raja Lombok adalah salah satu koleksi unggulan di Museum Nasional. Mengapa? Karena ini adalah salah satu bukti serangan Belanda terhadap Puri Cakranegara pada tahun 1894. Kami memamerkan koleksi ini dalam pameran repatriasi sebagai pengantar bagi koleksi Lombok lainnya. Untungnya, melalui kajian signifikansi, kami dapat memperoleh narasi tambahan untuk memperkaya alur cerita pameran ini.”

Gayot Lombok juga akan ditampilkan dalam pameran daring yang diperbarui ‘Tetangga: manusia, tempat, dan objek lintas batas’ yang akan menampilkan benda-benda dari Museum Nasional Indonesia, Museum Sejarah Jakarta, Museum Bahari Jakarta, Museum Wayang Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik, serta Western Australian Museum.



7 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page