Sebuah pameran daring baru akan berbagi kisah tentang sejarah Australia dan Indonesia melalui kolaborasi antara Deakin University, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Western Australian Museum (WAM), dan Southeast Asia Museums Service (SEAMS). Didanai oleh Australia-Indonesia Institute dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, kegiatan ini mempertemukan kurator museum dan profesional warisan budaya dari kedua negara untuk mengembangkan pendekatan kolaboratif dalam menginterpretasikan objek-objek dan koleksi.
Museum adalah gudang memori kolektif kita, tempat di mana kisah tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan diceritakan. Associate Professor Steve Cooke dari Deakin University menyampaikan:
“Secara tradisional, pameran dikembangkan dengan kerangka acuan nasional, tetapi pendekatan baru kini mengeksplorasi koneksi transnasional antara manusia, objek, dan gagasan. Melalui proses kurasi bersama dengan kurator, proyek ini akan mengembangkan pendekatan baru untuk memahami bagaimana sejarah ini dikumpulkan, ditampilkan, dan diinterpretasikan di museum-museum di Australia dan Indonesia.”
Dr. Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Indonesia, mengatakan:
“Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendukung penuh inisiatif ini dan menganggap proyek ini sebagai kesempatan penting untuk membangun dan mendukung hubungan serta kemitraan jangka panjang antara Indonesia dan Australia di sektor budaya. Kami berharap dapat mengimplementasikan proyek ini bersama mitra kami di Australia untuk mengeksplorasi berbagai narasi dari hubungan historis dan kontemporer antara kedua negara kita.”
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program Australian Awards Fellowship ‘Capacity Building in the Indonesian Museum Sector’ yang dijalankan oleh Deakin University pada tahun 2016, di mana para alumni akan bertindak sebagai mentor bagi para profesional muda yang terlibat dalam proyek baru ini.
SEAMS, bersama dengan masukan virtual dari WA Museum dan Deakin, akan mengadakan workshop bersama para kurator tentang pemahaman signifikansi dan interpretasi serta menyediakan bimbingan dan dukungan tambahan. Para kurator akan bekerja bersama untuk mengembangkan cerita kolaboratif baru untuk 15 objek yang akan ditampilkan dalam pameran daring yang diselenggarakan oleh WA Museum.
Galeri Connections di WA Museum Boola Bardip menampilkan berbagai cerita dan objek yang menghubungkan Australia dengan Asia Tenggara. Diharapkan kolaborasi dengan rekan-rekan Indonesia akan memberikan interpretasi lebih lanjut tentang warisan bersama dari koleksi kami.
AIM Project didanai oleh hibah dari Australia-Indonesia Institute di bawah Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. #aimproject #australia #indonesia #museumworkshops
Comentarios